Jumat, 27 Juni 2008

BALASKAN KEBAIKAN KEPADA SIAPA SAJA

Lelaki paro baya (rian) pulang dari kerja, jalanan berkabut dan hampir saja tidak terlihat olehnya wanita tua yang berdiri di pinggir jalan itu, tetapi dalam pemandangan berkabut ia dapat melihat bahwa wanita tua itu membutuhkan pertolongan. Lalu ia menghentikan mobilnya di depan mobil mewah wanita tua itu, lalu keluar menghampirinya.

Walaupun tersenyum, wanita tua itu tidak bisa menyembunyikan rasa was-was, karena setelah menunggu beberapa jam tidak ada seorang pun yang menolongnya. Ia agak khawatir, apakah lelaki itu bisa di percaya? Apalagi penampilan lelaki tersebut tidak terlalu meyakinkan.

Sepertinya lelaki itu mengetahui apa yang dipikirkan wanita tua, ia dapat merasakan ketakutannya, berdiri sendirian dalam cuaca yang begitu dingin. Lelaki itu berkata, "Saya kemari untuk membantu Anda nyonya, kenapa Anda tidak menunggu di dalam mobil. Bukankah di sana lebih hangat? Oh ya, nama saya Rian!"

Yah memang dia sudah terlalu lelah apalagi untuk wanita setua dirinya, hal ini benar-benar terasa berat. Ia pun mengikuti saran Rian, masuk ke dalam mobil agar tidak kedinginan.

Rian masuk ke dalam kolong mobil wanita tua itu untuk memperbaiki bagian yang rusak. Akhirnya ia berhasil memperbaikinya, tetapi dia kelihatan begitu kotor dan lelah. Wanita tua itu membuka kaca jendela mobilnya dan berbicara kepadanya, ia berkata bahwa ia dari Jakarta dan kebetulan lewat jalan ini. Namun entah kenapa, mobil itu mogok di jalan. Dia merasa tidak cukup kalau hanya mengucapkan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan.

Wanita tua itu berkata, "Berapa yang harus saya bayar? Berapapun jumlahnya yang Anda minta tidak menjadi masalah, karena saya tidak dapat bayangkan apa yang akan terjadi jika anda tidak menolong saya."

Rian hanya tersenyum. Ia tidak menjawab berapa jumlah yang harus dibayar, karena baginya menolong orang bukanlah suatu pekerjaan. Ia yakin apabila menolong seseorang yang membutuhkan tanpa suatu imbalan, suatu hari nanti Allah pasti akan membalas amal perbuatannya.

Ia berkata kepada wanita tua itu, "Bila nyonya benar-benar ingin membalas jasa saya, suatu saat nanti apabila nyonya melihat orang yang membutuhkan pertolongan maka tolonglah orang tersebut... dan ingatlah pada saya."

Rian menunggu sampai wanita tua itu menstater mobilnya dan menghilang dari pandangan.

Setelah berjalan beberapa mil wanita tua itu melihat sebuah kafe kecil, lalu ia mampir ke sana untuk makan dan beristirahat sebentar. Seorang pelayan wanita datang dan memberikan handuk bersih untuk mengeringkan rambutnya yang basah. Wanita tua itu memperhatikan sang pelayan yang sedang hamil, dan masih begitu muda. Lalu ia teringat kepada Rian.

Setelah wanita tua itu selesai makan dan sang pelayan sedang mengambil kembalian untuknya, wanita tua itu pergi keluar secara diam-diam. Setelah kepergiannya sang pelayan kembali, pelayan itu bingung ke mana wanita tua itu pergi, ia hanya menemukan secarik kertas di atas meja dan tumpukan uang sebesar Rp 1.000.000.

Ia begitu terharu setelah membaca apa yang ditulis oleh wanita tua itu: "Anda tidak berutang apa pun pada saya. Hanya karena seseorang telah menolong saya, karena itulah saya menolong anda, maka inilah yang mungkin anda lakukan: 'Jika suatu saat nanti ada orang lain butuh pertolongan anda, maka anda bisa balaskan jasa saya ke-orang tersebut'."

Setelah pulang ke rumah, pelayan yang sedang hamil itu berpikir mengenai uang dan apa yang ditulis oleh wanita tua itu. Bagaimana wanita tua itu bisa tahu kalau ia dan suaminya sedang sangat membutuhkan uang untuk menanti kelahiran bayinya yang tinggal menunggu hari saja?

Moral cerita? Jika anda merasa apa yang saya berikan ini berguna bagi anda , maka bantulah orang lain yang anda kira butuh pertolongan anda sebagai balasannya. Dan Allah pun akan membalas pahala anda.

Salam

Eko Apriantono

Tidak ada komentar: