Rabu, 11 Februari 2009

Alat Tes MBTI

INFORMASI UMUM MENGENAI MBTI
Memahami diri sendiri sebenarnya bukanlah hal yang sulit. Bayangkan saja, ini kan sesuatu tentang kita sendiri, berarti ‘mestinya’ kita yang lebih tahu tentang diri kita, daripada orang lain. Kita juga yang paling tahu tentang alasan kita melakukan tindakan-tindakan tertentu.
Hanya saja terkadang kita mempertanyakan, “apakah benar saya itu demikian?” Kadang kita merasa kurang percaya diri dalam menilai, tapi ada kalanya juga kita jadi terlalu percaya diri dalam menilai .
Ya, terkadang kita memang membutuhkan cermin untuk bisa menilai diri kita secara obyektif. Cermin itu bisa berupa feedback dari orang lain, maupun melalui alat bantu lainnya, misalnya dengan menggunakan tes/kuesioner/survey, dll.
Tujuan utama tentunya untuk lebih memahami diri secara obyektif. Disebut obyektif karena orang yang memberikan feedback maupun hasil kuesioner tsb, akan mengacu pada suatu standar tertentu, atau membandingkannya dengan populasi tertentu.
Mendengarkan feedback dari orang lain maupun mengisi kuesioner psikologi bisa memperkaya pemahaman kita tentang diri sendiri. Kalau pinjam istilahnya Johari Window, hal ini ditujukan untuk memperluas bagian yang diketahui oleh diri sendiri.
Myers-Briggs Type Indicator™(MBTI) dirancang untuk menolong Anda untuk memahami dengan lebih baik minat dan gaya pengambilan keputusan Anda. MBTI merupakan instrumen yang dipakai secara meluas dalam konseling, organisasi bisnis dan keagamaan, dan lintas budaya.
MBTI berguna untuk mengenali perilaku Anda dalam memperoleh dan memproses informasi, mengambil keputusan, dan cara Anda berhubungan dengan dunia. MBTI membantu untuk mengenali rangkaian pilihan atau preferensi Anda. Pilihan-pilihan perilaku ini memberi pemahaman mendalam tentang gaya kepemimpinan, gaya kerja, dan gaya komunikasi Anda.
MBTI mengukur pilihan, bukan kecakapan, kemampuan atau pengembangan diri yang dicapai. MBTI bersifat deskriptif, bukan bersifat menentukan. MBTI didasari oleh orientasi kekal, bukan penekanan yang bersifat sementara.
Aplikasi Praktis
• Memahami diri sendiri
• Memahami orang lain
• Menghargai perbedaan
• Pengembangan diri
• Memilih karir
• Team building
• Penyelesaian konflik
• Memperbaiki komunikasi
MBTI tidak Mengukur
• Gangguan kejiwaan
• Abnormalitas
• Emosi
• Trauma
• Daya Belajar
• Tingkat kedewasaan
• Penyakit
• Intelegensia
MBTI Mengukur Preferensi
• Bagian keberadaan kita
• Tidak ada benar salah
• Tidak ada kurang – lebih baik
MBTI atau Myers-Briggs Type Indicator sendiri merupakan instrumen tes yang sangat populer di kalangan pemerhati kepribadian individu. MBTI dikembangkan oleh Katharine Cook Briggs dan putrinya yang bernama Isabel Briggs Myers (dari merekalah kemudian nama MBTI berasal) pada era Perang Dunia II untuk membantu para pencari kerja menemukan tipe pekerjaan yang paling cocok untuk mereka : apakah mereka cocok menjadi pilot, manajer, dokter, atau bos mafia?
MBTI sendiri pada dasarnya peta psikologis yang bersandar pada empat dimensi utama yang saling berlawanan (dikotomis), yakni :
1. Extrovert (E) vs. Introvert (I). Ekstrovert artinya tipe pribadi yang suka bergaul, menyenangi interaksi sosial dengan orang lain, dan berfokus pada the world outside the self. Sebaliknya tipe introvert adalah mereka yang senang menyendiri, reflektif, dan tidak begitu suka bergaul dengan banyak orang. Orang introvert lebih suka mengerjakan aktivitas yang tidak banyak menutut interaksi semisal membaca, menulis, dan berpikir secara imajinatif.
2. Sensing (S) vs. Intuitive (N). Tipe dikotomi kedua ini melihat bagaimana seseorang memproses data. Sensing memproses data dengan cara bersandar pada fakta yang konkrit, factual facts, dan melihat data apa adanya. Sensing adalah concrete thinkers. Sementara tipe intuitive memproses data dengan melihat pola dan impresi, serta melihat berbagai kemungkinan yang bisa terjadi. Intutive adalah abstract thinkers.
3. Thinking (T) vs. Feeling (F). Tipe dikotomi yang ketiga ini melihat bagiamana orang berproses mengambil keputusan. Thinking adalah mereka yang selalu menggunakan logika dan kekuatan analisa untuk mengambil keputusan. Sementara feeling adalah mereka yang melibatkan perasaan, empati serta nilai-nilai yang diyakini ketika hendak mengambil keputusan.
4. Judging (J) vs. Perceiving (P). Tipe dikotomi yang terakhir ini ingin melihat derajat fleksibilitas seseorang. Judging disini bukan berarti judgemental (atau menghakimi). Judging disini diartikan sebagai tipe orang yang selalu bertumpu pada rencana yang sistematis, serta senantiasa berpikir dan bertindak secara sekuensial (tidak melompat-lompat). Sementara tipe perceiving adalah mereka yang bersikap fleksibel, adaptif, dan bertindak secara random untuk melihat beragam peluang yang muncul.
Dalam MBTI, ada 4 dikotomi mengenai aspek-aspek yang mempengaruhi perilaku seseorang, yaitu:
1. Bagaimana/dari mana seseorang memperoleh energi; apakah dari luar diri (extravert/E), atau dari dalam diri (introvert/I).
2. Bagaimana seseorang mendapatkan informasi; apakah melalui panca indra (sensing/S) atau imajinasi (intuiting/N),
3. Bagaimana seseorang membuat keputusan; apakah berdasarkan pemikiran (thinking/T) atau perasaan (feeling/F),
4. Bagaimana orientasi kehidupan seseorang; apakah dengan menilai (judging/J) atau dengan memahami (perceiving/P).

Jika saudara berminat untuk melakukan psikotes dengan alat tes MBTI ini, maka lakukan langkah2 sebagai mana dalam psikotes dengan DISC
dan sebagaimana DISC, maka psikotes dengan menggunakan alat MBTI ini, saat ini masih kami buat gratis melalui blog ini.
semoga bermanfaat

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Salam Sejahtera buat penulis, saya tertarik dengan blog anda, oh ya bagaimana saya bisa mendapatkan alat -alat tes psikologi yang ada seperti MBTI,EPPS, PAULI, Disc,tolong kasih infonya atau kalau penukis berkenan bisa kirim ke email saya,animagh.tingkir@gmail.com dan kalau ada saya minta basic scoringnya,thx ani m.